Friday 21 October 2011

Reader’s Response “Horizon of Expectation” by Hans Robert Jauss


Reader response criticism focuses on reader’s response to literary texts. The reader's role in creating the meaning and experience of a literary work, modern reader response criticism began in the 1960s and '70s, particularly in America and Germany, in work by  Louis Rosenblatt , Wolfgang Iser , Hans-Robert Jauss , Roland Barthes , and others. Reader-response theory recognizes the reader as an active agent who imparts real existence to the work and completes its meaning through interpretation. Reader-response criticism argues that literature should be viewed as a performing art in which each reader creates his or her own, possibly unique, text-related performance.
The term “horizon of expectation” used to describe the criteria readers use to judge literary texts in any given period. These criteria will help the reader decide hoe to judge a poem as, foe example, an epic or a tragedy or a pastoral; it will also, in a more general way, cover what is to be regarded as poetic or literary as opposed to unpoetic or non literary uses of languages. Ordinary writing and reading will work within such a horizon.
The original horizon of expectation only tells us how the work was valued and interpreted when it appeared, but does not establish its meaning finally.
In Jauss’s (in Selder Raman, 1993: 53) view, it would be equally wrong to say that a work is universal, that its meaning is fixed forever and open to all readers in any period: “ A literary works is not an object which stands by itself and which offers the same face to each reader in each period. It is no a monument which reveals its timeless essence in a monologue
In other words, Jauss believes that there is no fixed meaning in a literary work. The meaning always develops and changes by the time. The readers in a given time have different interpretations with the readers in other period. Therefore, there will be no final meaning from a literary work.
In Reader Response “ horizon of expectation” by Hans Robert Jauss, uses the term horizon to expectation to describe the criteria readers use to judge literary texts in any given period. We can conclude:

Literary Works    +      Reader                         =          Interpretation
                                 (Expectation)                             Value
                                                                                    Meaningful life
The reader must have education, knowledge and experience. Its means reader response critics the reader’s expectation of the literary works not the literary works directly.

Literary Works    +    Reader = Criticism      +   Researcher = Reader Response critics
                                                   Comments
                                                   Response
So, The Horizon the Expectation is the expectation about literary work that brought by the reader based on education, knowledge and experience with complete the researcher analysis and it complete of the literary works
 

   
 source: berbagai sumber

Surat Kyuhyun to Yesung


 
KYUHYUN, The Best Dongsaeng....

Hyung.... Hyung.... Hyung.....
Mengapa aku harus memanggilmu dengan sebutan itu, mengapa harus begitu formal tuk orang aneh sepertimu??? AKU TIDAK MAU MEMANGGILMU HYUNG, hmmmm lebih enak YESUNG-AH..

Magnae, mengapa aku harus jadi magnae ya???

Sudah usiaku yg paling muda dari kalian dan akupun member terakhir di SUJU, apa karena itu kalian menganggapku magnae..???

Tapi aku senang, karena banyak yg memperhatikan dan memanjakanku. Hmmm, aku ingat saat pertama kali mengenal SUPER JUNIOR karena Noona, karena dia selalu memutar album kalian dan suara yang paling aku hafal hanya Kau dan Wookie. Tapi Suaramu, suaramu selalu tampil khas disetiap akhir lagu makin lama aku mendengar lagu2 SUJU suaramu sepertinya yg paling berperan disana tekhnik yg keren aku ingin belajar dr pemilik suara ini, aku ingin sekali bertemu denganmu belajar denganmu bagaimana bisa memiliki vocal sepertimu, tekhnik yang bagus entah kau belajar dimana, KEREN benar2 KEREN...

Dan saat aku diterima sebagai member ke-13 aku bersorak karena akan bertemu denganmu dan banyak yg ingin kutanyakan padamu, tapi apa yang terjadi………………

Kau berlalu begitu saja, SUMPAH CUEK BANGET, itu kesan pertama bertemu denganmu, acuh saja seolah kau tak peduli bahwa ada ANAK BARU DI SUJU, Yesung-ah apa aku harus menjerit biar kau tau aku, kepalaku sudah penuh dengan angan2 bilamana aku bertemu denganmu banyak yg ingin aku lakukan, tapi kau CUEK aja melihatku dan hanya Donghae yang begitu welcome menyambutku.

Tapi saat kita mulai rekaman, SEMUA BERBEDA, sikap cuek dan acuhmu berubah menjadi seorang guru, kau sangat baik, kau mengajari tentang tekhnik vocal, kau memberitahu aku dimana aku melakukan kesalahan dan kau tau bagaimana dan apa yg aku harus lakukan tuk memperbaikinya, Benar2 hebat tidak akan aku pernah sesali pilihanku tuk bergabung bersama SUPER JUNIOR karena ADA KAU, ya kau bagai nadi untuk Super Junior. Aku juga ingat saat aku mulai bergabung dan aku membutuhkan tempat tidur, kau yang menawarkan tempat tidurmu padaku, sampai aku tau mengapa, karena kau selalu berpindah tempat dan menjadikanku obyek rabaanmu.

Yesung-ah, terima kasih kau telah menjaga aku saat aku koma membisikan berbagai cerita kata2 indah untukku, menceritakan segala hal tentang aktifitas SUJU, aku seperti tetap bersama kalian walau tubuhku tergeletak tak berdaya, semua orang memberitahuku apa saja yg kau lakukan untukku. Setiap aku melihat message yg kau kirim untukku dan para hyung aku selalu ingin menangis, tapi satu hal yg kini menjadi senjata pamungkasku untukmu saat kau bilang, “Kyu, cepatlah sembuh, nanti bila kau menjahili hyung, hyung tidak akan marah dan membalasnya, Kyu mau apapun hyung turuti…”

Hahahaha, senangnya sekarang setiap apa mauku kau turuti. Tapi aku ingin berterima kasih untuk satu hal, Terima Kasih karena kau aku, kini jadi Lead Dancer padahal semua orang tau berkali2 aku selalu terpelesat saat perform, tapi karena ucapanmu, “Enaknya menjadi Kyu, sudah jadi Lead Vocal jadi Lead Dancer juga, hmmm sementara aku, berulang kali aku merengek dan memohon mereka selalu membahas umur padaku, teganya. Kyu berlatihlah dengan keras, kalau tidak nanti tarianmu seperti aku…”

Hwaaaa, aku takut benar2 kejadian kalau nanti aku bisa menari sepertimu, aduh JANGAN SAMPE DEH….

Karenanya aku langsung mencari Hyuk, Hae dan Shindong agar mengajariku dance, pokoknya urusan tari aku hanya mau berlatih dengan mereka, iiih kebayang kalau aku dilatih olehmu dan apa hasilnya nanti dan setiap ingat itu aku langsung ga konsen makanya saat latihan Bonamana aku sering jatuh karena ingat itu, urusanmu hanya melatih vocalku saja selebihnya aku akan mencari guru sendiri.

Yesung-ah, kau benar2 tempat curhat yg tepat, apapun yang kau ketahui pasti kau simpan dengan baik, tidak seperti Kangin yg selalu membongkar dan mengobral rahasia member, tapi kalau kau ditanya pasti hanya tersenyum dan mengalihkan pembicaraan pantas Wookie betah bersamamu namun baik Wookie yang sekamar denganmu tidak akan pernah tau cara dan jalan pikiranmu yang selalu memikirkan setiap detail tentang member secara pribadi maupun Group.

Ah, beruntung SUJU hanya punya 2 orang AB yg aneh, Heechul selalu Moodyan saat emosi sedangkan kau selalu Moodyan saat bicara tak jarang kata2mu begitu menyakitkan atau kadang bicara banyak namun tak jelas maksudnya, Kalian couple yang aneh. Dan Satu lagi…..


Kau benar2 menganggapku seperti anak kecil, sampai kapan???

Padahal dulu kau sering memarahi bahkan membentak aku dan Wookie, entah mengapa kau menyuruh kami berdua untuk mandiri dan harus mulai bersikap dewasa dan JUJUR KETIKA ITU AKU TAKUT dan TAK BERANI MELAWANMU, padahal bila yg lain memarahiku pasti aku lawan saat Kangin dan Heechul memarahiku aku tidak pernah takut dan langsung membantah bahkan sang Leaderpun aku lawan tapi saat kau marah entah mengapa aku tak berani membantah dan melawan, jangan kau Tanya mengapa bisa begitu karena sampai sekarang aku juga belum mendapatkan jawabannya.

Yang Aneh darimu, disaat tertentu kau selalu menyuruhku bersikap dewasa tapi dilain waktu kau tetap saja menganggapku Magnae, ah SM sudah banyak band baru dan kini aku sunbae mereka mengapa kau merusak imageku dengan menganggapku anak kecil. Dan aku mau protes, mengapa setiap sesi foto KRY aku selalu ditengah tapi apa jawabanmu “kalau anak kecil itu memang harusnya ditengah biar mudah diawasi, kau lihat saja dijalan sana setiap akan menyebrang jalan bersama orang tua anak kecil itu pasti ditengah bahkan digendong. Sekarang bagaimana mungkin aku atau Wookie menggendongmu jadi baiknya kau ditengah saja…” TERLALU, kau BENAR2 TIDAK SOPAN, aku bukan bayi…………….

Mengapa setiap kali aku protes kau selalu punya jawaban, argh dikonser KRY saat aku Tanya mengapa kau memisahkan aku dari Sungmin kau tak pernah memberi jawaban pasti, saat kutanya Sungmin dia hanya senyum2 ga jelas, kutanya Hae dia cemberut karena BT sekamar dengan Sungmin, aku terus bertanya padamu tapi apa jawabanmu, “sudah ga usah ribut, anak kecil itu mainnya harus dengan anak kecil, biar tidak ikut campur urusan orang dewasa…”

ARGH….. AKU BUKAN ANAK KECIL LAGI………….

Huh, mengapa selalu seperti bayi… Sudah menganggapku seperti anak kecil, kau juga yang menyebabkan aku jerawatan, jangan lagi2 kau sentuh wajahku, kau selalu mengelak karena aku jarang makan sayur bukan karena itu wajahku jerawatan karena tangan kotormu, argh kalaupun jawabmu benar aku jerawatan karena tidak makan sayur, aku pasti akan tetap menjawab kau penyebabnya…

Hahahaha, aku selalu bilang kau tidak sopan sebenarnya aku yang tidak sopan yah… okelah aku akan panggil kau Hyung… Hyung…

Hyung…

Karena kau mau menemaniku bermain games, kini kau sudah pintar bermain games sampai2 kau membeli PSP dan tak bisa sedikitpun tidak menyentuh PSP atau Laptopmu tuk bermain Games, Kau lebih parah dari aku. Hyung, senangnya bisa berduet denganmu, dialbum keempat ini, ini rekaman duet tercepat yang pernah aku alami, semua karena kau hyung, Teuki hyung dan yang lain benar bernyanyi denganmu benar2 terasa nyaman dan semua menjadi mudah karenamu, karena ada kau yang akan memperbaiki setiap kesalahan karena kau yang akan menutupi setiap kelemahan pada Vocal, Hyung aku menyayangimu dan aku tau juga percaya semua yang kau lakukan untuk kebaikanku walau aku selalu keras kepala padamu tapi satu aku mohon JANGAN KAU PERLAKUKANKU SEPERTI ANAK KECIL.

Ah, mengapa kau bedakan aku dengan Wookie, badannya yang lebih kecil dariku dan wajahnya yang jelas2 seperti anak kecil saja kau tidak memperlakukannya seperti kau memperlakukan aku, arghhhhh mengapa kau terlalu menjagaku, sudahlah aku akan baik2 saja, aku tau kau mencintaiku, aku tau Hyung, TERIMA KASIH.

Kyuhyun




 hyung....hyung...


sourch: allkpok, galaxy super pumpkin,

EXPLOITATION OF CHILD AND CLASS SOCIAL IN OLIVER TWIST


Oliver Twist is a novel by  Charles Dickens  which was published  in 1838. Oliver twist appeared at Victorian era. In this era happened social change, economy and technology, Victorian novels seek to represent a large and comprehensive social world, with a variety of classes. Dickens tried to shows the impact from change; we can see a society condition which far from prosperity. That was happened imbalance social between rich and poor, child and adult, consequence of exploitation of children. Major theme is the place of the individual in society, the aspiration of the hero or heroine for love or social position. Oliver Twist has been the subject of numerous film and television adaptations, and is the basis for a highly successful musical play, and the multiple Academy Award winning 1968 motion picture made from it.
Exploitation of child is issue in Oliver Twist. As we know, Oliver twist wrote at Victorian era became notorious for employing young children in factories. Child labor played an important role in the Industrial RevolutionThey were forced to work in factories because families were very poor and they didn't have enough money to live on children worked eight or twelve hours a day, six days a week. They didn't have any insurance so if they had an accident they didn't have any help. During this period there was exploitation of children happened because children had give little wage and it is make employer didn’t take much money. The conditions of life for children were not good; there weren't vaccines, and children were often sick, because they are working as adult.
In the novel Oliver Twist, Charles Dickens describes the life in the workhouses.  Oliver was born in workhouses. His mother, whose name no one knows is found on the street and dies just after Oliver's birth. Oliver spends the first nine years of his life in a badly run home for young orphans and then is transferred to a workhouse for adults. Here Oliver and other child employ with hard considerably in factory. They are given some eat and treaded without good. Nevertheless, workhouses council that have responsible to take care of orphan just at the moment he had doesn’t care with child. Workhouses have a good alive from money that they are accepting from government. So there are brogues ideologies which as related to class capitalist that influence by social class and economy.
The ideology comes from the human lifestyle, usually from people thinks, and from the characteristics of human interaction. According to Althusser ideology as the imagery relationship between the reality and human condition which Marx stated as a false consciousness. Ideology of someone relates to their attitude and how they live their life. In looking at Dickens’ Oliver Twist from a Marxist standpoint we can gain a deeper insight into the economic, social, and political issues. This condition is showed to pass a child that named Oliver that treated bad and ignored because he from low class.
In Oliver Twist, the upper class is defined as the dominant force in power. Dickens illustrates the upper class as they exploit not only the child laborers, but the poor in general.  We can relate the bourgeoisie to Mr. Bumble and the workhouse officials, and the proletarians to Oliver and the other children in the workhouse. The government owns the power, while Oliver and the other children not. This is the ideal situation for the wealthy, as they have complete control of the social classes and labor.
The poor in Dickens' novel are exploited by the powerful bourgeoisie, as Oliver's labor is owned by the workhouse officials. Additionally, Oliver is only fed meager proportions in order for him to survive and keep working for the wealthy group in power. Oliver is degraded in the best interests of the wealthy, who contribute to molding beliefs and ideas in accordance to their needs. By purposely underfeeding Oliver and the workhouse laborers, the wealthy are able to extract more labor for a lower cost. The government harsh treatment towards Oliver demonstrates how his labor is depicted as a commodity. This is evident when Oliver protests against the wealthy for not receiving enough food. 
“Please, sir I wont some more”.[p.24]
“The master aimed a blow at Oliver’s head with the ladle, pinioned him in this arms and stricked a lound for the beatle”. [p25]
For a weak after that Oliver remained a close pioneer in the dark room without food. On the action he is preside over the case and offer five pounds to any person wishing to take on but a kindly old magistrate refuses to sign the indentures.
Finally a death house entrepreneur named Mr. Sowerberry take and employ Oliver. Initially everything was good, even time Oliver to be monsieur Mr. Sowerbby business. One day Oliver fights with Noah Claypole, another of the undertaker's boys, after Noah mocks Oliver’s mother. Oliver attacks him in a fit of rage. Charlotte and Mrs. Sowerberry rush to Noah's aid, and the three of them beat Oliver and lock him in the cellar. Early the next morning, Oliver runs away. On his way out of town, he passes the workhouse where he used to live and sees an old friend, Dick, in the yard.
“I am running away they beat and ill. Use me dick; and I’m going to seek my fortune, some long way off. I don’t know where…”.  “…good bye, dear. Good bless you!” said Dick. [p.95]
Dick vows not to tell anyone about Oliver's flight and bids him a warm farewell. He wanders aimlessly for a time, until a well-placed milestone sets his wandering feet towards London . When he when to Landon, Oliver founded a new life. Although sadness or cruelty still here come to him. During his journey to London, Oliver encounters Jack Dawkins, a pickpocket more commonly known by the nickname the  Artful Dodger . Thus Oliver is thrown together with the gang of thieves run by the sinister Fagin. Oliver innocently goes "to work" with Dawkins, also known as the Artful Dodger, and Charlie Bates. When the gentleman, Mr. Brownlow, discovers the robbery in progress Oliver is mistaken for the culprit and, after a chase, is captured and taken to the police. Oliver, injured in the chase, is cleared by a witness to the crime and is taken by the kindly Brownlow to his home to recuperate. Oliver is kindly treated at the Brownlow home. However Oliver happiness doesn’t go on a long because Fagin return to kidnap Oliver and force to theft, Oliver used as bait.
This novel will bring us to seen the effects of industrialism on 19th-century England and to criticize the harsh new Poor Laws and delivers a somewhat mixed message about social caste and social injustice. Oliver, child is trapped in a world where his only options seem to be the workhouse and he struggles to survive in the savage world of the underclass before finally being rescued by his family and returned to his proper place a commodious country house.
 source: berbagai sumber

Today


Oky...masih ada sisa waktu yang dapat dihitung hingga hari penutup itu tiba. Tapi kenapa kecerian selama ini padam bagai panas tertutup musim hujan. Yang tersisa hanya kesendirian dan diam tanpa kata dalam tiap detik waktu. aku tidak bisa menerima semua ini dengan begitu saja, perubahan bukanlah akhir yang semestinya terjadi. Katakan sesuatu buat semua kembali indah untuk akhir yang bahagia. Jika tangisan adalah penutup yang selalu berada diakhir buat dia menangis bahagia. 

Katakan...kata-kata sangatku butuhkan saat ini.
Lihatku disini dengan tatapan dan senyuman itu lagi
Buatku berarti hingga ku berguna disini
Ku bukan patung batu, ku bukan boneka pajangan, aku bukan takpunya hati.
Jika hanya sampai disini jadi pergilah tinggalkan semua tanpa kata
Katakan jangan pernah katakan kata-katalagi....

Thursday 20 October 2011

New Criticism


New criticism dominan pada tahun 1920-an hingga 1960-an. Kritikus pendukungnya seperti Jhon Crowe Ransom, W.K. Wimsatt dan Clenth Brooks.  New criticism fokus pada teks karya sastra tanpa memperhatikan respon pembaca, maksud penulis serta konteks yang ada di luar teks. Wimsatt dan Bradsley mengganggab bahwa menemukan makna di luar dari teks seperti menanyakan makna pada pengarang adalah kesalahan (intentional fallacy) karna mereka beranggapan bahwa makan telah ada didalam teks dan pada umumnya karya sastra itu berdiri sendiri tanpa bergantung pada hal-hal lain.
Dikarnakan new criticism hanya mengacu pada teks dan mengambil kesimpulan secara umum maka hal yang perlu dilihat adalah form dan content -nya. Form adalah bagaimana cara menyampaikan makna lewat kata-kata atau teknik-teknik tetentu. Content adalah makna karya.  Form dan content ini tidak bisa dipisahkan (form is meaning). Dengan kata lain  unsur bentu form adalah kunci untuk memahami makna atau content.
Untuk menganalisis karya dengan new criticism kita harus mengetahui unsur-unsur karya sastra terlebih dahulu (plot, simbol, sudut pandang, majas, dll). Setelah itu kita bisa fokus pada satu unsur tersebut yang lebih dominan pada karya satra. Selain itu kita juga bisa menelusuri unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra dimana unsur tersebut mungkin lebih dari satu atau dua unsur. Dari setiap unsur tersebut menyampaikan makna secara tersirat.

source: berbagai sumber

Sunday 16 October 2011

Surat dari Sungmin untuk Hankyung

kemaren2 aq udah post surat enhyuk to hangeng, nah aq baru nemu nich surat sungmin to hangeng. planx aq mau post surat2 dari member suju bwt gege, nga tau napa kepengen aja...bener sich ini lamaaaa bngat tulisanx tapi ng pa lah dr pada ng heheeee aq ampy nangis bc x gila...yuk baca,,



Dear: Hankyung hyung

Apa kabar! Bagaimana dengan keadaanmu di Beijing sana? Berharap kamu baik-baik saja. Aku memikirkan cukup lama untuk menulis surat ini. Aku sungguh tidak tahu harus memulai dari mana. Banyak kata-kata yang ingin kuungkapkan tetapi saat aku memegang pen mendadak tidak tahu harus menulis apa. Dalam pikiranku sudah banyak kata-kata namun yah aku sendiri juga tidak tahu harus memulai dari mana.

Kita mulai dari kenangan pertama kali kita bertemu. Kenanganku masih segar dalam ingatanku seolah-olah baru saja terjadi. Saat pertama kali kenal, aku berpikir hyung kenapa begitu nekat pergi seorang diri ke Seoul tanpa modal bahasa. Itulah yang pertama kali kupikirkan ketika bertemu dengan hyung. Tetapi pandangaku berubah saat hyung menunjukkan tarian yang hebat. Mendadak aku minder setelah melihat tarianmu itu. Seolah-olah hyung memang sudah ditakdirkan menjadi penari yang handal. Ternyata tebakanku tepat. Hyung menjadi salah satu lead dancer dalam Super Junior dan aku senang mengetahuinya.

Kemudian aku dikejutkan lagi dengan kemampuan kungfumu hyung. Karena dengan begitu aku ada teman untuk berlatih dan melepaskan rasa stressku dengan menggunakan keahlian martial art kita. Setiap pagi aku selalu menunggumu di atap dorm kita dan berlatih bareng-bareng. Ingatkah saat itu aku tidak sengaja melukai punggungmu dengan keras. Saat itu aku merasa takut sekali. Takut hyung kenapa-kenapa. Tetapi hyung justru berusaha menenangkanku yang panik dengan senyuman dan berkata tidak apa-apa. Padahal aku merasa tendanganku terlalu kuat dan melihatmu memaksakan diri bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dan tebakanku lagi-lagi tepat. Hyung mengalami cedera punggung saat berlatih koreografer U diruang latihan. Aku merasa bersalah dan hendak mengaku tetapi perkataan hyung malah membuatku semakin sedih dan bersalah. Hyung kenapa kamu rela berbohong demi melindungiku? Seharusnya hyung jangan mencegahku mengatakan kebenaran soal itu. Rahasia ini tersimpan sedemikian lama akhirnya terbuka saat itu juga kepada Kyuhyun soal cederamu itu karena aku tidak tahan lagi.

Setiap kali aku melihatmu menahan sakit dipunggungmu hatiku serasa tidak karuan. Kemudian aku mengatakan hal itu kepada Teukkie hyung. Teukkie hyung memarahiku tetapi hyung malah membelaku. Kebaikan hatimu sungguh membuatku merasa nyaman berada disisimu hyung. Ketegaranmu membuatku kagum padamu sampai sekarang pandanganku tidak pernah berubah.

Saat aku mengalami cedera lutut pada masa promo sorry-sorry hyung memarahiku yang tidak memperhatikan kesehatanku. Saat itu aku merasakan betul perhatian hyung kepadaku. Akhirnya aku hanya menuruti perkataanmu hyung tetapi pada akhirnya aku melanggar perkataanmu hyung. Syukurlah sorry-sorry sukses meraih berbagai macam penghargaan dan aku sangat menghargai kerja keras kita semua.

Sekarang kondisi sudah seperti ini dan agak merasa tidak terbiasa dengan perubahan ini. Hyung, aku baru sadar betapa aku sangat menyayangimu hyung. Setiap pagi aku sendirian saja berlatih martial art seorang diri dan saat itu aku menangis seorang diri berteriak memanggilmu dalam hati. Seandainya saja tidak ada kejadian seperti ini apakah hyung akan terus menemaniku setiap pagi berlatih bersama-sama lagi? Hal ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun tiba-tiba tidak ada partner lagi.

Hyung berjanjilah kita akan bertemu lagi. Karena aku sungguh merindukanmu hyung. Banyak yang mengatakan aku adalah member yang paling jarang meneteskan air mata. Namun, setiap malam selesai beraktivitas aku selalu memikirkanmu dan kenangan kita berlatih bersama di atap dorm kita. Saat itu baru kusadari aku menangis setiap malam sehingga membuatku merasa diriku sudah berubah. Aku tidaklah sekuat yang mereka kira. Karena aku sudah mulai rapuh tetapi demi hyung aku akan berusaha lebih tegar lagi. Hyung selamanya kamu adalah hyungku.

Your Martial Art partner, Lee Sung Min