Reader response
criticism focuses on reader’s response to literary texts. The reader's role in creating the meaning and experience of a
literary work, modern reader response criticism began in the 1960s and '70s,
particularly in America and Germany, in work by
Louis Rosenblatt , Wolfgang
Iser , Hans-Robert
Jauss , Roland
Barthes , and others. Reader-response theory recognizes the reader as an
active agent who imparts real existence to the work and completes its meaning
through interpretation. Reader-response criticism argues that literature should
be viewed as a performing art in which each reader creates his or her own,
possibly unique, text-related performance.
The term “horizon of expectation” used to
describe the criteria readers use to judge literary texts in any given period.
These criteria will help the reader decide hoe to judge a poem as, foe example,
an epic or a tragedy or a pastoral; it will also, in a more general way, cover
what is to be regarded as poetic or literary as opposed to unpoetic or non
literary uses of languages. Ordinary writing and reading will work within such
a horizon.
The original horizon of expectation
only tells us how the work was valued and interpreted when it appeared, but
does not establish its meaning finally.
In Jauss’s (in Selder
Raman, 1993: 53) view, it would be equally wrong to say that a work is
universal, that its meaning is fixed forever and open to all readers in any
period: “ A literary works is not an object which stands by itself and which
offers the same face to each reader in each period. It is no a monument which
reveals its timeless essence in a monologue
In other words, Jauss
believes that there is no fixed meaning in a literary work. The meaning always
develops and changes by the time. The readers in a given time have different
interpretations with the readers in other period. Therefore, there will be no
final meaning from a literary work.
In Reader Response “
horizon of expectation” by Hans Robert Jauss, uses the term horizon to
expectation to describe the criteria readers use to judge literary texts in any
given period. We can conclude:
Literary Works + Reader = Interpretation
(Expectation) Value
Meaningful life
The reader must have education,
knowledge and experience. Its means reader response critics the reader’s
expectation of the literary works not the literary works directly.
So, The Horizon the Expectation is
the expectation about literary work that brought by the reader based on
education, knowledge and experience with complete the researcher analysis and
it complete of the literary works
Hyung.... Hyung.... Hyung..... Mengapa aku harus memanggilmu dengan sebutan
itu, mengapa harus begitu formal tuk orang aneh sepertimu??? AKU TIDAK MAU
MEMANGGILMU HYUNG, hmmmm lebih enak YESUNG-AH..
Magnae, mengapa aku harus jadi magnae ya???
Sudah usiaku yg paling muda dari kalian dan
akupun member terakhir di SUJU, apa karena itu kalian menganggapku magnae..???
Tapi aku senang, karena banyak yg
memperhatikan dan memanjakanku. Hmmm, aku ingat saat pertama kali mengenal
SUPER JUNIOR karena Noona, karena dia selalu memutar album kalian dan suara
yang paling aku hafal hanya Kau dan Wookie. Tapi Suaramu, suaramu selalu tampil
khas disetiap akhir lagu makin lama aku mendengar lagu2 SUJU suaramu sepertinya
yg paling berperan disana tekhnik yg keren aku ingin belajar dr pemilik suara
ini, aku ingin sekali bertemu denganmu belajar denganmu bagaimana bisa memiliki
vocal sepertimu, tekhnik yang bagus entah kau belajar dimana, KEREN benar2
KEREN...
Dan saat aku diterima sebagai member ke-13
aku bersorak karena akan bertemu denganmu dan banyak yg ingin kutanyakan
padamu, tapi apa yang terjadi………………
Kau berlalu begitu saja, SUMPAH CUEK BANGET,
itu kesan pertama bertemu denganmu, acuh saja seolah kau tak peduli bahwa ada
ANAK BARU DI SUJU, Yesung-ah apa aku harus menjerit biar kau tau aku, kepalaku
sudah penuh dengan angan2 bilamana aku bertemu denganmu banyak yg ingin aku
lakukan, tapi kau CUEK aja melihatku dan hanya Donghae yang begitu welcome
menyambutku.
Tapi saat kita mulai rekaman, SEMUA BERBEDA,
sikap cuek dan acuhmu berubah menjadi seorang guru, kau sangat baik, kau
mengajari tentang tekhnik vocal, kau memberitahu aku dimana aku melakukan
kesalahan dan kau tau bagaimana dan apa yg aku harus lakukan tuk
memperbaikinya, Benar2 hebat tidak akan aku pernah sesali pilihanku tuk
bergabung bersama SUPER JUNIOR karena ADA KAU, ya kau bagai nadi untuk Super
Junior. Aku juga ingat saat aku mulai bergabung dan aku membutuhkan tempat
tidur, kau yang menawarkan tempat tidurmu padaku, sampai aku tau mengapa,
karena kau selalu berpindah tempat dan menjadikanku obyek rabaanmu.
Yesung-ah, terima kasih kau telah menjaga aku
saat aku koma membisikan berbagai cerita kata2 indah untukku, menceritakan
segala hal tentang aktifitas SUJU, aku seperti tetap bersama kalian walau
tubuhku tergeletak tak berdaya, semua orang memberitahuku apa saja yg kau
lakukan untukku. Setiap aku melihat message yg kau kirim untukku dan para hyung
aku selalu ingin menangis, tapi satu hal yg kini menjadi senjata pamungkasku
untukmu saat kau bilang, “Kyu, cepatlah sembuh, nanti bila kau menjahili hyung,
hyung tidak akan marah dan membalasnya, Kyu mau apapun hyung turuti…”
Hahahaha, senangnya sekarang setiap apa mauku
kau turuti. Tapi aku ingin berterima kasih untuk satu hal, Terima Kasih karena
kau aku, kini jadi Lead Dancer padahal semua orang tau berkali2 aku selalu
terpelesat saat perform, tapi karena ucapanmu, “Enaknya menjadi Kyu, sudah jadi
Lead Vocal jadi Lead Dancer juga, hmmm sementara aku, berulang kali aku
merengek dan memohon mereka selalu membahas umur padaku, teganya. Kyu
berlatihlah dengan keras, kalau tidak nanti tarianmu seperti aku…”
Hwaaaa, aku takut benar2 kejadian kalau nanti
aku bisa menari sepertimu, aduh JANGAN SAMPE DEH….
Karenanya aku langsung mencari Hyuk, Hae dan
Shindong agar mengajariku dance, pokoknya urusan tari aku hanya mau berlatih
dengan mereka, iiih kebayang kalau aku dilatih olehmu dan apa hasilnya nanti
dan setiap ingat itu aku langsung ga konsen makanya saat latihan Bonamana aku
sering jatuh karena ingat itu, urusanmu hanya melatih vocalku saja selebihnya
aku akan mencari guru sendiri.
Yesung-ah, kau benar2 tempat curhat yg tepat,
apapun yang kau ketahui pasti kau simpan dengan baik, tidak seperti Kangin yg
selalu membongkar dan mengobral rahasia member, tapi kalau kau ditanya pasti
hanya tersenyum dan mengalihkan pembicaraan pantas Wookie betah bersamamu namun
baik Wookie yang sekamar denganmu tidak akan pernah tau cara dan jalan
pikiranmu yang selalu memikirkan setiap detail tentang member secara pribadi
maupun Group.
Ah, beruntung SUJU hanya punya 2 orang AB yg
aneh, Heechul selalu Moodyan saat emosi sedangkan kau selalu Moodyan saat
bicara tak jarang kata2mu begitu menyakitkan atau kadang bicara banyak namun
tak jelas maksudnya, Kalian couple yang aneh. Dan Satu lagi…..
Kau benar2 menganggapku seperti anak kecil,
sampai kapan???
Padahal dulu kau sering memarahi bahkan
membentak aku dan Wookie, entah mengapa kau menyuruh kami berdua untuk mandiri
dan harus mulai bersikap dewasa dan JUJUR KETIKA ITU AKU TAKUT dan TAK BERANI
MELAWANMU, padahal bila yg lain memarahiku pasti aku lawan saat Kangin dan
Heechul memarahiku aku tidak pernah takut dan langsung membantah bahkan sang
Leaderpun aku lawan tapi saat kau marah entah mengapa aku tak berani membantah
dan melawan, jangan kau Tanya mengapa bisa begitu karena sampai sekarang aku
juga belum mendapatkan jawabannya.
Yang Aneh darimu, disaat tertentu kau selalu
menyuruhku bersikap dewasa tapi dilain waktu kau tetap saja menganggapku
Magnae, ah SM sudah banyak band baru dan kini aku sunbae mereka mengapa kau
merusak imageku dengan menganggapku anak kecil. Dan aku mau protes, mengapa
setiap sesi foto KRY aku selalu ditengah tapi apa jawabanmu “kalau anak kecil
itu memang harusnya ditengah biar mudah diawasi, kau lihat saja dijalan sana
setiap akan menyebrang jalan bersama orang tua anak kecil itu pasti ditengah
bahkan digendong. Sekarang bagaimana mungkin aku atau Wookie menggendongmu jadi
baiknya kau ditengah saja…” TERLALU, kau BENAR2 TIDAK SOPAN, aku bukan
bayi…………….
Mengapa setiap kali aku protes kau selalu
punya jawaban, argh dikonser KRY saat aku Tanya mengapa kau memisahkan aku dari
Sungmin kau tak pernah memberi jawaban pasti, saat kutanya Sungmin dia hanya
senyum2 ga jelas, kutanya Hae dia cemberut karena BT sekamar dengan Sungmin,
aku terus bertanya padamu tapi apa jawabanmu, “sudah ga usah ribut, anak kecil
itu mainnya harus dengan anak kecil, biar tidak ikut campur urusan orang
dewasa…”
ARGH….. AKU BUKAN ANAK KECIL LAGI………….
Huh, mengapa selalu seperti bayi… Sudah
menganggapku seperti anak kecil, kau juga yang menyebabkan aku jerawatan,
jangan lagi2 kau sentuh wajahku, kau selalu mengelak karena aku jarang makan
sayur bukan karena itu wajahku jerawatan karena tangan kotormu, argh kalaupun
jawabmu benar aku jerawatan karena tidak makan sayur, aku pasti akan tetap
menjawab kau penyebabnya…
Hahahaha, aku selalu bilang kau tidak sopan
sebenarnya aku yang tidak sopan yah… okelah aku akan panggil kau Hyung… Hyung…
Hyung…
Karena kau mau menemaniku bermain games, kini
kau sudah pintar bermain games sampai2 kau membeli PSP dan tak bisa sedikitpun
tidak menyentuh PSP atau Laptopmu tuk bermain Games, Kau lebih parah dari aku.
Hyung, senangnya bisa berduet denganmu, dialbum keempat ini, ini rekaman duet
tercepat yang pernah aku alami, semua karena kau hyung, Teuki hyung dan yang
lain benar bernyanyi denganmu benar2 terasa nyaman dan semua menjadi mudah
karenamu, karena ada kau yang akan memperbaiki setiap kesalahan karena kau yang
akan menutupi setiap kelemahan pada Vocal, Hyung aku menyayangimu dan aku tau
juga percaya semua yang kau lakukan untuk kebaikanku walau aku selalu keras
kepala padamu tapi satu aku mohon JANGAN KAU PERLAKUKANKU SEPERTI ANAK KECIL.
Ah, mengapa kau bedakan aku dengan Wookie,
badannya yang lebih kecil dariku dan wajahnya yang jelas2 seperti anak kecil
saja kau tidak memperlakukannya seperti kau memperlakukan aku, arghhhhh mengapa
kau terlalu menjagaku, sudahlah aku akan baik2 saja, aku tau kau mencintaiku,
aku tau Hyung, TERIMA KASIH.
Oliver Twist is a novel
by Charles
Dickens which was
published in 1838.
Oliver twist appeared at Victorian era. In this era happened social change,
economy and technology, Victorian novels seek to represent a large and
comprehensive social world, with a variety of classes. Dickens tried to shows the
impact from change; we can
see a society condition which far from prosperity. That was happened imbalance social
between rich and poor, child and adult, consequence of exploitation of children.
Major theme is the place of the individual in society, the aspiration of the
hero or heroine for love or social position. Oliver Twist has been the subject of numerous film and
television adaptations, and is the basis for a highly successful musical play,
and the multiple Academy Award winning 1968motion picture made from it.
Exploitation of child is issue in Oliver Twist. As we
know, Oliver twist wrote at Victorian era became notorious for employing young
children in factories. Child labor played an important role in the Industrial
Revolution . They were forced to work in factories because families
were very poor and they didn't have enough money to live on children worked
eight or twelve hours a day, six days a week.They didn't have any insurance so if they had an accident
they didn't have any help.During this
period there was exploitation of children happened because children had give
little wage and it is make employer didn’t take much money. The conditions of
life for children were not good; there weren't vaccines, and children were
often sick, because they are working as adult.
In the novel Oliver Twist,
Charles Dickens describes the
life in the workhouses. Oliver was born
in workhouses. His
mother, whose name no one knows is found on the street and dies just after
Oliver's birth. Oliver spends the first nine years of his life in a badly run
home for young orphans and then is transferred to a workhouse for adults.
Here Oliver and other child employ with hard considerably in factory. They are
given some eat and treaded without good. Nevertheless, workhouses council that
have responsible to take care of orphan just at the moment he had doesn’t care
with child. Workhouses have a good alive from money that they are accepting
from government. So there are brogues ideologies which as related to class
capitalist that influence by social class and economy.
The ideology comes from the human lifestyle, usually
from people thinks, and from the characteristics of human interaction.
According to Althusser ideology as the imagery relationship between the reality
and human condition which Marx stated as a false consciousness. Ideology of
someone relates to their attitude and how they live their life. In looking at
Dickens’ Oliver Twist from a
Marxist standpoint we can gain a deeper insight into the economic, social, and
political issues. This condition is showed to pass a child that named Oliver
that treated bad and ignored because he from low class.
In Oliver
Twist, the upper class is defined as the dominant force in power. Dickens illustrates the upper class as they exploit not
only the child laborers, but the poor in general.We can relate the
bourgeoisie to Mr. Bumble and the workhouse officials, and the proletarians to
Oliver and the other children in the workhouse. The government owns the power,
while Oliver and the other children not.This
is the ideal situation for the wealthy, as they have complete control of the
social classes and labor.
The poor in Dickens'
novel are exploited by the powerful bourgeoisie, as Oliver's labor is owned by
the workhouse officials.Additionally, Oliver is only fed meager proportions in
order for him to survive and keep working for the wealthy group in power.Oliver is degraded in the best interests of the
wealthy, who contribute to molding beliefs and ideas in accordance to their
needs.By purposely underfeeding Oliver and
the workhouse laborers, the wealthy are able to extract more labor for a lower
cost.The government harsh treatment towards
Oliver demonstrates how his labor is depicted as a commodity. This is evident when Oliver protests against the wealthy
for not receiving enough food.
“Please,
sir I wont some more”.[p.24]
“The
master aimed a blow at Oliver’s head with the ladle, pinioned him in this arms
and stricked a lound for the beatle”. [p25]
For a weak after that
Oliver remained a close pioneer in the dark room without food. On the action he
is preside over the case and offer five
pounds to any person wishing to take on but a kindly old magistrate refuses to
sign the indentures.
Finally a death house
entrepreneur named Mr. Sowerberry take and employ Oliver. Initially everything
was good, even time Oliver to be monsieur Mr. Sowerbby business. One day Oliver
fights with Noah Claypole, another of the undertaker's boys, after Noah mocks Oliver’s
mother. Oliver attacks him in a fit of rage.Charlotte and Mrs. Sowerberry rush to Noah's aid,
and the three of them beat Oliver and lock him in the cellar. Early the
next morning, Oliver runs away. On his way out of
town, he passes the workhouse where he used to live and sees an old friend,
Dick, in the yard.
“I am running
away they beat and ill. Use me dick; and I’m going to seek my fortune, some
long way off. I don’t know where…”. “…good bye, dear. Good bless you!” said Dick.
[p.95]
Dick vows not to tell
anyone about Oliver's flight and bids him a warm farewell.
He wanders aimlessly for a time, until a well-placed milestone sets his
wandering feet towards London
. When he when to Landon, Oliver founded a new life. Although sadness or
cruelty still here come to him. During his journey to London, Oliver encounters
Jack Dawkins, a pickpocket
more commonly known by the nickname the Artful Dodger
. Thus Oliver is thrown together with the gang of
thieves run by the sinister Fagin.Oliver
innocently goes "to work" with Dawkins, also known as the Artful
Dodger, and Charlie Bates. When the gentleman, Mr. Brownlow, discovers the robbery
in progress Oliver is mistaken for the culprit and, after a chase, is captured
and taken to the police.Oliver, injured in
the chase, is cleared by a witness to the crime and is taken by the kindly
Brownlow to his home to recuperate. Oliver is kindly treated at the
Brownlow home. However Oliver happiness doesn’t go on a long because Fagin
return to kidnap Oliver and force to theft, Oliver used as bait.
This novel will bring us to seen the effects of
industrialism on 19th-century England and to criticize the harsh new Poor Laws
and delivers a somewhat mixed message about social
caste and social injustice. Oliver, child is trapped in a world where his only
options seem to be the workhouse and he struggles to survive in the savage
world of the underclass before finally being rescued by his family and returned
to his proper place a commodious country house.
Oky...masih
ada sisa waktu yang dapat dihitung hingga hari penutup itu tiba. Tapi kenapa
kecerian selama ini padam bagai panas tertutup musim hujan. Yang tersisa hanya
kesendirian dan diam tanpa kata dalam tiap detik waktu. aku tidak bisa menerima
semua ini dengan begitu saja, perubahan bukanlah akhir yang semestinya terjadi.
Katakan sesuatu buat semua kembali indah untuk akhir yang bahagia. Jika
tangisan adalah penutup yang selalu berada diakhir buat dia menangis bahagia.
Katakan...kata-kata
sangatku butuhkan saat ini.
Lihatku
disini dengan tatapan dan senyuman itu lagi
Buatku
berarti hingga ku berguna disini
Ku
bukan patung batu, ku bukan boneka pajangan, aku bukan takpunya hati.
Jika
hanya sampai disini jadi pergilah tinggalkan semua tanpa kata
New
criticism dominan pada tahun 1920-an hingga 1960-an. Kritikus pendukungnya
seperti Jhon Crowe Ransom, W.K. Wimsatt dan Clenth Brooks.New criticism fokus pada teks karya sastra
tanpa memperhatikan respon pembaca, maksud penulis serta konteks yang ada di
luar teks. Wimsatt dan Bradsley mengganggab bahwa menemukan makna di luar dari
teks seperti menanyakan makna pada pengarang adalah kesalahan (intentional fallacy) karna mereka
beranggapan bahwa makan telah ada didalam teks dan pada umumnya karya sastra
itu berdiri sendiri tanpa bergantung pada hal-hal lain.
Dikarnakan
new criticism hanya mengacu pada teks dan mengambil kesimpulan secara umum maka
hal yang perlu dilihat adalah form
dan content -nya. Form adalah bagaimana cara menyampaikan
makna lewat kata-kata atau teknik-teknik tetentu. Content adalah makna karya. Form
dan content ini tidak bisa dipisahkan (form
is meaning). Dengan kata lainunsur
bentu form adalah kunci untuk memahami makna atau content.
Untuk
menganalisis karya dengan new criticism kita harus mengetahui unsur-unsur karya
sastra terlebih dahulu (plot, simbol, sudut pandang, majas, dll). Setelah itu
kita bisa fokus pada satu unsur tersebut yang lebih dominan pada karya satra. Selain
itu kita juga bisa menelusuri unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra
dimana unsur tersebut mungkin lebih dari satu atau dua unsur. Dari setiap unsur
tersebut menyampaikan makna secara tersirat.
kemaren2 aq udah
post surat enhyuk to hangeng, nah aq baru nemu nich surat sungmin to hangeng.
planx aq mau post surat2 dari member suju bwt gege, nga tau napa kepengen
aja...bener sich ini lamaaaa bngat tulisanx tapi ng pa lah dr pada ng heheeee
aq ampy nangis bc x gila...yuk baca,,
Dear: Hankyung
hyung
Apa kabar!
Bagaimana dengan keadaanmu di Beijing sana? Berharap kamu baik-baik saja. Aku
memikirkan cukup lama untuk menulis surat ini. Aku sungguh tidak tahu harus
memulai dari mana. Banyak kata-kata yang ingin kuungkapkan tetapi saat aku
memegang pen mendadak tidak tahu harus menulis apa. Dalam pikiranku sudah
banyak kata-kata namun yah aku sendiri juga tidak tahu harus memulai dari mana.
Kita mulai dari
kenangan pertama kali kita bertemu. Kenanganku masih segar dalam ingatanku
seolah-olah baru saja terjadi. Saat pertama kali kenal, aku berpikir hyung
kenapa begitu nekat pergi seorang diri ke Seoul tanpa modal bahasa. Itulah yang
pertama kali kupikirkan ketika bertemu dengan hyung. Tetapi pandangaku berubah
saat hyung menunjukkan tarian yang hebat. Mendadak aku minder setelah melihat
tarianmu itu. Seolah-olah hyung memang sudah ditakdirkan menjadi penari yang
handal. Ternyata tebakanku tepat. Hyung menjadi salah satu lead dancer dalam
Super Junior dan aku senang mengetahuinya.
Kemudian aku
dikejutkan lagi dengan kemampuan kungfumu hyung. Karena dengan begitu aku ada
teman untuk berlatih dan melepaskan rasa stressku dengan menggunakan keahlian
martial art kita. Setiap pagi aku selalu menunggumu di atap dorm kita dan
berlatih bareng-bareng. Ingatkah saat itu aku tidak sengaja melukai punggungmu
dengan keras. Saat itu aku merasa takut sekali. Takut hyung kenapa-kenapa.
Tetapi hyung justru berusaha menenangkanku yang panik dengan senyuman dan
berkata tidak apa-apa. Padahal aku merasa tendanganku terlalu kuat dan
melihatmu memaksakan diri bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Dan tebakanku
lagi-lagi tepat. Hyung mengalami cedera punggung saat berlatih koreografer U
diruang latihan. Aku merasa bersalah dan hendak mengaku tetapi perkataan hyung
malah membuatku semakin sedih dan bersalah. Hyung kenapa kamu rela berbohong
demi melindungiku? Seharusnya hyung jangan mencegahku mengatakan kebenaran soal
itu. Rahasia ini tersimpan sedemikian lama akhirnya terbuka saat itu juga
kepada Kyuhyun soal cederamu itu karena aku tidak tahan lagi.
Setiap kali aku
melihatmu menahan sakit dipunggungmu hatiku serasa tidak karuan. Kemudian aku
mengatakan hal itu kepada Teukkie hyung. Teukkie hyung memarahiku tetapi hyung
malah membelaku. Kebaikan hatimu sungguh membuatku merasa nyaman berada
disisimu hyung. Ketegaranmu membuatku kagum padamu sampai sekarang pandanganku
tidak pernah berubah.
Saat aku
mengalami cedera lutut pada masa promo sorry-sorry hyung memarahiku yang tidak
memperhatikan kesehatanku. Saat itu aku merasakan betul perhatian hyung
kepadaku. Akhirnya aku hanya menuruti perkataanmu hyung tetapi pada akhirnya
aku melanggar perkataanmu hyung. Syukurlah sorry-sorry sukses meraih berbagai
macam penghargaan dan aku sangat menghargai kerja keras kita semua.
Sekarang kondisi
sudah seperti ini dan agak merasa tidak terbiasa dengan perubahan ini. Hyung,
aku baru sadar betapa aku sangat menyayangimu hyung. Setiap pagi aku sendirian
saja berlatih martial art seorang diri dan saat itu aku menangis seorang diri
berteriak memanggilmu dalam hati. Seandainya saja tidak ada kejadian seperti
ini apakah hyung akan terus menemaniku setiap pagi berlatih bersama-sama lagi?
Hal ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun tiba-tiba tidak ada partner
lagi.
Hyung
berjanjilah kita akan bertemu lagi. Karena aku sungguh merindukanmu hyung.
Banyak yang mengatakan aku adalah member yang paling jarang meneteskan air
mata. Namun, setiap malam selesai beraktivitas aku selalu memikirkanmu dan
kenangan kita berlatih bersama di atap dorm kita. Saat itu baru kusadari aku
menangis setiap malam sehingga membuatku merasa diriku sudah berubah. Aku
tidaklah sekuat yang mereka kira. Karena aku sudah mulai rapuh tetapi demi
hyung aku akan berusaha lebih tegar lagi. Hyung selamanya kamu adalah hyungku.