New
criticism dominan pada tahun 1920-an hingga 1960-an. Kritikus pendukungnya
seperti Jhon Crowe Ransom, W.K. Wimsatt dan Clenth Brooks. New criticism fokus pada teks karya sastra
tanpa memperhatikan respon pembaca, maksud penulis serta konteks yang ada di
luar teks. Wimsatt dan Bradsley mengganggab bahwa menemukan makna di luar dari
teks seperti menanyakan makna pada pengarang adalah kesalahan (intentional fallacy) karna mereka
beranggapan bahwa makan telah ada didalam teks dan pada umumnya karya sastra
itu berdiri sendiri tanpa bergantung pada hal-hal lain.
Dikarnakan
new criticism hanya mengacu pada teks dan mengambil kesimpulan secara umum maka
hal yang perlu dilihat adalah form
dan content -nya. Form adalah bagaimana cara menyampaikan
makna lewat kata-kata atau teknik-teknik tetentu. Content adalah makna karya. Form
dan content ini tidak bisa dipisahkan (form
is meaning). Dengan kata lain unsur
bentu form adalah kunci untuk memahami makna atau content.
Untuk
menganalisis karya dengan new criticism kita harus mengetahui unsur-unsur karya
sastra terlebih dahulu (plot, simbol, sudut pandang, majas, dll). Setelah itu
kita bisa fokus pada satu unsur tersebut yang lebih dominan pada karya satra. Selain
itu kita juga bisa menelusuri unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra
dimana unsur tersebut mungkin lebih dari satu atau dua unsur. Dari setiap unsur
tersebut menyampaikan makna secara tersirat.
source: berbagai sumber
No comments:
Post a Comment