Thursday 20 October 2011

New Criticism


New criticism dominan pada tahun 1920-an hingga 1960-an. Kritikus pendukungnya seperti Jhon Crowe Ransom, W.K. Wimsatt dan Clenth Brooks.  New criticism fokus pada teks karya sastra tanpa memperhatikan respon pembaca, maksud penulis serta konteks yang ada di luar teks. Wimsatt dan Bradsley mengganggab bahwa menemukan makna di luar dari teks seperti menanyakan makna pada pengarang adalah kesalahan (intentional fallacy) karna mereka beranggapan bahwa makan telah ada didalam teks dan pada umumnya karya sastra itu berdiri sendiri tanpa bergantung pada hal-hal lain.
Dikarnakan new criticism hanya mengacu pada teks dan mengambil kesimpulan secara umum maka hal yang perlu dilihat adalah form dan content -nya. Form adalah bagaimana cara menyampaikan makna lewat kata-kata atau teknik-teknik tetentu. Content adalah makna karya.  Form dan content ini tidak bisa dipisahkan (form is meaning). Dengan kata lain  unsur bentu form adalah kunci untuk memahami makna atau content.
Untuk menganalisis karya dengan new criticism kita harus mengetahui unsur-unsur karya sastra terlebih dahulu (plot, simbol, sudut pandang, majas, dll). Setelah itu kita bisa fokus pada satu unsur tersebut yang lebih dominan pada karya satra. Selain itu kita juga bisa menelusuri unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra dimana unsur tersebut mungkin lebih dari satu atau dua unsur. Dari setiap unsur tersebut menyampaikan makna secara tersirat.

source: berbagai sumber

No comments:

Post a Comment